Berburu Gas Elpiji 3 Kg, Warga Kota Batu Terpaksa Antre Berjam-jam

Antrean warga Kota Batu berburu elpiji 3 kg.
Antrean warga Kota Batu berburu elpiji 3 kg.

Kota Batu, blok-a.com – Besarnya permintaan tabung gas elpiji 3 kg membuat pangkalan-pangkalan elpiji di wilayah Kota Batu ikut merasakan tekanan besar.

Beberapa di antaranya bahkan terpaksa mengurangi jumlah tabung gas yang dijual kepada setiap pembeli untuk memastikan setiap warga mendapatkan porsi yang sama.

Meskipun langkah ini diambil untuk meratakan distribusi, namun tetap saja warga merasa kesulitan mendapatkan pasokan yang cukup.

Menghadapi situasi ini, beberapa warga mulai menyampaikan keluh kesah mereka melalui media sosial, meminta pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan.

Permintaan agar pemerintah mengintensifkan pengawasan dan mengambil langkah cepat untuk memastikan ketersediaan elpiji 3 kg pun mulai ramai.

Akibat keterlambatan pengiriman tabung elpiji 3 kg yang signifikan di beberapa wilayah di Kota Batu, menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga.

Ratusan warga terpaksa antre hingga mengular di depan pangkalan-pangkalan elpiji untuk mendapatkan tabung gas tersebut.

Para warga yang telah berjam-jam mengantri mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas kelambatan pasokan yang berdampak pada rutinitas sehari-hari dan kebutuhan dapur keluarga mereka.

Salah seorang warga, Sumiati mengatakan, ia sudah antre sejak pagi, namun sampai siang ini (25/7/2023) belum dapat juga. Padahal di rumahnya sudah tidak ada gas. Sementara jarak dari rumahnya menuju pangkalan harus ditempuh dengan ojek.

“Selain makan nasi dingin, terpaksa memasak dengan magicom. Jadi, sangat kecewa dengan situasi seperti, harusnya Pemerintah peka, apa yang menjadi keluhan warga,” jelas Sumiati, Selasa (25/7/2023).

Antrean warga untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg di Kota Batu terjadi di tiga titik. Di antaranya di Jalan Dewi Sartika, Kawasan Alun-Alun dan Jalan Lesti, Kota Batu.

Sementara itu, Pemilik pangkalan Siadi mengatakan bahwa keterlambatan pasokan elpiji 3 kg disebabkan oleh beberapa faktor. Termasuk keterbatasan dalam rantai pasokan dan peningkatan permintaan selama periode tertentu. Serta seringnya hari libur dan meningkatnya musim hajatan.

“Dengan situasi seperti ini, pihak pangkalan berharap, pada hari libur pihak Pertamina untuk tetap mengirim LPG pada pangkalan, sehingga ketersediaan pasokan gas dapat segera pulih dan kehidupan warga dapat kembali berjalan normal tanpa harus menghadapi antrian panjang untuk mendapatkan elpiji 3 kg,” pungkasnya. (mg1/lio)